Brangol.desa.id - Senin, 29 Agustus 2022 tepatnya di Dusun Puntuk, Desa Brangol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi terdapat kegiatan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari limbah ternak sapi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa bekerja sama dengan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2022.
Pemberian pupuk kandang dalam jangka waktu yang lama berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aerasi tanah. Berbanding terbalik dengan penggunaan pupuk anorganik, penggunaan yang dilakukan secara terus-menerus dapat mengeraskan tanah sehingga daya responsnya cenderung turun.
Hal terpenting yang harus Anda perhatikan saat membuat pupuk kandang adalah memastikan pupuk matang sempurna. Pupuk yang tidak matang malah akan menyebabkan tanaman sengsara. Umumnya, pupuk yang sudah matang memiliki tekstur gembur, tidak mengeluarkan aroma yang kurang sedap, dan bersuhu normal.
Bahan dan Alat Pembuatan Pupuk Organik Berbahan Kotoran Sapi
A. Bahan yang dibutuhkan untuk 1 paket
1. Pupuk Kandang / Kotoran hewan ( Sapi, Kerbau, Kambing atau Ayam ) = 2,5 ton = 60 sak / karung
2. Berambut/ arang sekam/ serbuk gergaji = 10 zak / karung.
3. Bekatul / dedak = 50 kg
4. Tetes tebu = 1 liter
5. Pengurai EM-4 = 1 liter
6. Air ( jangan pakai PDAM ) = 500 liter
7. Bila ingin mendapatkan bokashi plus perlu ditambahkan mikrobio yang mengandung APH misalnya Trichoderma media padat = 3,5 kg, atau Provibio IPB cair = 0,5 - 1 liter.
B. Alat yang diperlukan
1. Cangkul, bak / drum / ember, gembor
2. Terpal penutup
3. Karung
C. Cara pembuatan :
1. Larutkan EM-4 dan tetes kedalam air ( komposisi 2 cc EM-4, 2 cc tetes per liter air ) kalau bisa larutan ini didiamkan selama 24 jam dulu, untuk memberi kesempatan agar bakteri EM-4 bisa tumbuh kuat.
2. Pupuk kendang, aram sekam dan bekatul diaduk secara merata.
3. Siramkan larutan nomor 1 kedalam adonan nomor 2 dan diaduk-aduk hingga merata sampai kandungan air di adonan mencapai 60 %, ingat jangan keenceran/ juga kepyar ( tandanya bila adonan ini dikepal tidak mengeluarkan air, dan bila kepalan dilepas adonan tidak kepyar/ megar.
4. Adonan digundukkan/diler di tempat yang kering dengan ketinggian/ketebalan 15-20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni/terpal selama 3-4 hari di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Perhatian : bila lantainya tidak kedap air harus diberi alas berambut, tapi bila lantainya dari tanah (kedap air) tidak usah pakai las berambut.
5. Adonan yang sudah diler, selanjutnya dipermukaan adonan ditaburi bekatul tipis-tipis. Kemudian diberi larutan EM-4 dan tetes yang telah diencerkan tadi (1).
6. Pertahankan suhu gundukkan antara 40 – 50 derajat Celcius, bukalah karung penutup dan gundukkan adonan dibolak balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni/terpal. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam karena suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan.
7. Setelah 4 hari bokashi telah selesai fermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organic padat.
D. Cara penggunaan Pupuk Organik Padat
1. Pupuk organik padat dapat dipergunakan untuk berbagai jenis tanaman.
2. Taburkan pupuk organic padat sebelum pengolahan tanah.
3. Dosis penggunaan tergantung ketersediaan bahan dan tujuan.
4. Bila menginginkan tanah sebagai media tumbuh tanaman segera bagus 10 ton per ha.
5. Bisa juga diberikan saat pengolahan tanah dan setelah garu sebelum tanam.
E. Manfaat Pupuk Organik Padat
1. Untuk memperbaiki lingkungan fisik, biologi dan kimia tanah.
2. Menekan perkembangan penyakit tular tanah.
Sumber : Pusat Kajian Informasi Strategis Mahasiswa (PKISM) dan Pemda TK I Jatim.