Brangol Senin, 28 April 2025, warga Desa Brangol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, menggelar tradisi tahunan Bersih Desa atau Nyadran. Kegiatan yang diadakan sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada leluhur ini menjadi bukti komitmen masyarakat Brangol dalam melestarikan budaya Jawa di tengah pesatnya kemajuan zaman.
Rangkaian acara dimulai dengan tahlilan di Sendang Dusun Puntuk, dilanjutkan ke Punden dan makan Dusun Brangol, dan ditutup di makam Dusun Puntuk. Prosesi ini diisi dengan doa bersama, ziarah kubur, serta kenduri selamatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tokoh adat, perangkat desa, hingga generasi muda. Suasana khusyuk dan gotong royong begitu terasa saat warga bahu-membahu mempersiapkan acara, membersihkan makam, dan berbagi makanan tradisional.
Kepala Desa Brangol, Harun Alrasyid, menyampaikan bahwa Nyadran bukan sekadar ritual, melainkan cerminan identitas budaya dan semangat kebersamaan. “Di era modern ini, kita harus tetap menjaga warisan leluhur. Nyadran mengajarkan kita untuk bersyukur, menghormati pendahulu, dan mempererat silaturahmi,” ujarnya.
Salah seorang sesepuh desa, Mbah Lani, menambahkan bahwa tradisi ini telah diwariskan turun-temurun dan menjadi jati diri masyarakat Brangol. Ia berharap generasi muda terus melanjutkan tradisi ini agar tidak terkikis oleh arus globalisasi. “Nyadran ini bukan hanya soal doa, tapi juga tentang menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan,” katanya.
Antusiasme warga, terutama pemuda, turut mewarnai kegiatan ini. Suratno, seorang warga, mengungkapkan bahwa Nyadran menjadi momen untuk memperkuat rasa guyub rukun. “Kami saling membantu, dari menyiapkan makanan hingga membersihkan makam. Ini membuat desa kami semakin erat,” tuturnya.
Tradisi Nyadran di Brangol juga mencerminkan akulturasi budaya Jawa dan Islam yang telah berlangsung sejak era Walisongo. Dengan doa, tahlil, dan kenduri, kegiatan ini tidak hanya memperkuat nilai spiritual, tetapi juga menjadi sarana pelestarian seni budaya lokal, seperti tarian tradisional dan gamelan yang turut memeriahkan acara.
Di tengah tantangan modernisasi, kegiatan Bersih Desa Nyadran 28 April 2025 di Brangol menjadi pengingat akan pentingnya menjaga akar budaya. Tradisi ini bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga jembatan untuk membangun masa depan yang harmonis dan bermartabat.