Brangol – Pemerintah Desa Brangol terus menunjukkan komitmennya dalam membangun desa berbasis partisipasi warga melalui program inovatif yang diberi nama Kang Jaman, singkatan dari Kumpul, Jagongan, Jaring Aspirasi dan Permasalahan Lingkungan. Program ini hadir sebagai bentuk respon terhadap berbagai persoalan lingkungan yang kerap terjadi namun sering kali luput dari penanganan serius.
Kang Jaman bukan sekadar forum diskusi biasa. Ia menjadi ruang dialog terbuka yang mempertemukan warga, tokoh masyarakat, pemuda, serta unsur pemerintahan desa untuk duduk bersama, menyampaikan aspirasi, dan mencari solusi atas permasalahan yang nyata di lingkungan masing-masing. Masalah seperti saluran air tersumbat, sampah rumah tangga yang menumpuk, kurangnya penghijauan, hingga area rawan longsor menjadi bahasan utama dalam setiap pertemuan Kang Jaman.
Melalui metode jaring aspirasi ini, berbagai ide dan usulan dari warga dikumpulkan, dicatat, dan ditindaklanjuti oleh pemerintah desa. Salah satu wujud nyata dari program ini adalah terbentuknya bank sampah skala RT, yang mengajarkan warga untuk memilah sampah organik dan anorganik sekaligus memberi nilai ekonomi pada limbah rumah tangga.
Selain itu, program penghijauan juga menjadi agenda penting. Warga bersama perangkat desa melakukan penanaman pohon pelindung di sekitar jalan desa dan kawasan rawan longsor. Aksi gotong royong untuk memperbaiki saluran air yang tersumbat juga menjadi hasil nyata lainnya dari musyawarah Kang Jaman.
Kepala Desa Brangol menjelaskan bahwa Kang Jaman bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran warga dalam menjaga lingkungan dan menjadi bagian dari solusi, bukan hanya pengeluh atas masalah. "Kami ingin warga merasa bahwa mereka memiliki andil dan suara dalam pembangunan desa, terutama dalam menjaga lingkungan yang sehat dan lestari," ujarnya.
Program ini juga dinilai mampu meningkatkan rasa kebersamaan antarwarga, karena musyawarah dilakukan dalam suasana santai namun tetap produktif, sesuai dengan nilai-nilai lokal desa. Di sisi lain, Kang Jaman juga menjadi media edukasi yang efektif untuk memperkenalkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan di tingkat desa.
Inovasi Kang Jaman mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pendamping desa dan pemerhati lingkungan. Program ini dinilai sebagai contoh musyawarah tematik berbasis lokal yang mampu menjawab persoalan secara konkret tanpa harus menunggu bantuan dari luar.
Dengan semangat gotong royong dan komunikasi terbuka, Desa Brangol telah menunjukkan bahwa solusi terhadap permasalahan lingkungan bisa dimulai dari hal-hal sederhana: saling mendengar, bersama bergerak, dan saling peduli. Program Kang Jaman diharapkan terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di wilayah Kabupaten Ngawi maupun di tingkat nasional.